Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, DKI Jakarta

Jembatan Cinta Tidung Love Bridge

Jembatan Cinta Tidung Love Bridge

Pulau Tidung adalah destinasi utama turisme kepulauan seribu. Pulau Tidung adalah salah satu kelurahan yang termasuk wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Pulau Tidung menjadi pusat Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang membawahi 3 kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Pari, Pulau Untung Jawa dan Pulau Tidung. Pulau ini adalah pulau yang dihuni oleh penduduk dengan populasi sekitar 5.500 jiwa. Pulau tersebut merupakan pulau terbesar di Kepulauan seribu dengan luas sekitar 107 hektar. Nama Pulau Tidung berasal dari kata Tidung yang artinya tempat berlindung, karena konon kabarnya pulau ini dahulu sering dijadikan sebagai tempat berlindung nelayan dari serangan para bajak laut atauperompak kapal.

Ancol Pulau Tidung

Pulau Tidung terhampar memanjang dari barat ke timur dan menjadi dua pulau yaitu Tidung Besar di bagian barat dan Tidung Kecil di timur. Pulau Tidung Besar mempunyai panjang sekitar 3,8 km dengan lebar pulau antara 35 sampai dengan 370 meter dan Tidung Kecil panjangnya 1,4 km dengan lebar pulau antara 100 sampai dengan 200 meter.

Peta Pulau Tidung

Peta Pulau Tidung terdiri dari Pulau Tidung Besar, Jembatan Cinta (Love Bridge) dan Pulau Tidung Kecil

Penduduk Pulau Tidung konon kabarnya berasal dari wilayah Jakarta tepatnya dari Rawabelong Jakarta Barat. Saya pada kunjungan pertama ke pulau ini berkesempatan bertemu dengan salah satu dari mereka yaitu Bapak Asmarah Nasir, orangnya sudah tua. beliau sudah 3 bulan mengurusi satu lahan berupa pantai dengan kebun kelapanya. Kebun tersebut terletak di Saung Selatan kea rah Barat sekitar 200 meter. Sepertinya tempat tersebut akan dibuat Saung atau Cottage2 tepi pantai. Penduduk di sana sangat ramah dan menghargai wisatawan. Mereka jugamerasakan dampak positif berupa keuntungan ekonomi sejak kedatangan para turis di tahun 2009 ke pulau tersebut. Kejadiankriminal selama 2 hari kami berpetualang di sana tidak terdengar. Tampak aman dan terjaga.

Penduduk di sana mayoritas beragama Islam, masjid dan mushola mudah ditemukan di pulau ini. Kehidupan agamis juga dijalani oleh penduduk pulau ini. Jadi jangan berharapuntuk mendapatkan kehidupan malam yang hingar bingar seperti di Jakarta. Bahkan penduduk di sini awal mulanya menentang usaha pariwisata di pulau karena takut akan efek samping dari wisatawan yang kebanyakan gaya hidupnya permisif, hedonis dan pergaulan bebas. Kebanyakan wisatawan mancanegara mengenakan pakaianminim dan terbuka, Penduduk merasa risih dan kurang senang meskipun demikian penduduk menahan untuk tidak menegur. Untuk penginapan biasanya dipasangi tulisan di tiap kamar bahwa kamar tersebut tidak boleh dihuni oleh laki-laki dan perempuan yang tidak terikat dalam satu perkawinan. Kalau sempat salatlah berjamaahsaat Magrib dan Isya. Sekalian bertatap muka dan silaturahim dengan penduduk lokal. Biasanya dari pengeras suara disampaikanundangan Salat berjamaah bagi warga dan wisatawan muslim. Kalau ke sana jangan lupa menyumbang ke masjid-masjid untukpembangunan dan kegiatan syiar Islam.

Transportasi. Pulau Tidung dapat dicapai dengan transportasi laut melalui beberapa pelabuhan di antaranya melalui Marina Ancol, Muara Angke, Kali Adem dan Juga Tanjung Pasir Tangerang. JIkamenggunakan kapal reguler dari Muara Angke memakan waktu selama 2 jam sedangkan dengan speedboat dari Marina Ancol hanay 1 jam saja. Setiap akhir pekan pulau Tidung dikunjungioleh 800 s/d 1.000-an wisatawan, baik lokal, mancanegara,  regional asia tenggara maupun eropa. Biaya sewa kapal per penumpangdengan Speedboat Marina – P Tidung Rp250ribu Pulang Pergi. Kapal Motor dari Kali Adem antara 22ribu-32ribu per penumpang trayek Kali Adem – P Tidung sekali jalan. Kapasitas Speedboat 70 orang sementara kapal kayu 200 orang sekali jalan. Dengan jarak tempuh yang dekat dan biaya perjalanan yang murah wisatawan sudah dapat berpetualang menikmati keindahan alam Pulau Tidung, keramahan penduduk, seafood dan banyak lagi pengalaman-pengalaman yang berkesan.

Pulau tersebut mempunyai beberapa spot wisata yang eksotis dan menarik untuk dikunjungi seperti:

1. Jembatan Cinta (Love Bridge). Ini merupakan ikon wisata Pulau Tidung dan sebagai jembatan penghubung antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Para pengunjung menamai

jembatan ini jembatan cinta. Because of what karena banyak pasangan cinta yang duduk menghabiskan petang sampai malam menjelang di pantai ini. Jembatan tersebut dari homestay kami ditempuh selama 20 menit bersepeda.

Bergaya rame di atas Jambatan Cinta, Pulau Tidung

Bergaya rame di atas Jambatan Cinta, Pulau Tidung. Memang cocok untuk foto foto narsis

 

Lokasi ini paling banyakdidatangi wisatawan. Jembatan yang panjangnya sekitar 700 meterini terkesan eksotik dan menawan. Apalagi pada saat sunrise dan sunset. Para wisatawan berlomba menuju jembatan untukmenikmati keindahannya atau mengabadikannya dengan berfoto- foto. Anda bisa melompat ke laut dari jembatan cinta ini, tingginya sekitar 8 meter dan permukaan air laut kedalamannya sekitar 2-3 meter. Jembatan ini sepanjang 635 meter dengan lebar 2,5 metertelah direnovasi dan menghabiskan biaya sebesar 5 milyar. Jembatan yang sempat putus kearena kebakaran pada 10 September 2012 ini dibangun kembali pada Bulan Oktober 2012– Januari 2013. Jembatan cinta mempunyai dua gazebo. Dari Gazebo ini kita bisa berenang ataupun snorkeling. Kalau tidak bisa berenang bisa juga kok nyebur dengan mengenakan jaket pelampung. Jaket bisa disewa di Tanjongan.

Tidung Sunset 11052013(059)

Menikmati Sunset dari Pulau Tidung Kecil, background adalah Pulau Tidung Besar

 

2. Pantai Tanjung Timur. Pantai ini tepat di depan Jembatan Cinta yang dikenal oleh masyarakat lokal sebagai wilayah Tanjongan. Banyak wisatawan yang menghabiskan waktu di pantai ini, selain pasirnya yang putih, disini juga banyak tenda- tenda kecil penjual makanan atau tempat duduk untuk sekedar minum atau nongkrong. Bagi wisatawan yang berlibur dengan keluarga, pantai ini sangat cocok untuk bermain dan berenang di sekitar pantai ini. Di pantai ini juga tersedia wanawisata air seperti Banana Boat, Flying Fox, Donat Boat 5 atau 2 kursi, kano 1 dan 2 orang serta Jetski. Kalaupun kita tidak mencoba wanawisata air tersebut namun dengan menonton dan mendengar teriakan ketakutan/kegirangan para banana boaters sudah cukup menghibur kita. Lapangan volleytersedia di dekatpantai jembatan penghubung, cocok sekali untuk wisatawan yang senang berolah raga.

3. Pantai Tanjung Barat. Pantai ini dapat ditempuh dengan bersepeda santai selama 20 menit dari Homestay yang dekat pelabuhan. Kalau jalan kaki sekitar 30-40 menit. Pantai ini terletakdi ujung pulau Tidung besar bagian barat dan kurang dikenal oleh wisatawan. Pantai ini dikunjungi sedikit wisatawan karenanyarelatif sepi dan nyaman. Namun pantai ini sangat indah dan mengagumkan ketika matahari terbenam. Pantai di sini sangat tenang dan landai. Kedalaman air sampai dengan 60 meter dari pantai hanya 70 centimeter. Bagi wisatawan yang tidak menyukai keramaian, pantai inilah yang tepat untuk menikmati keindahan sunset. Turis asing lebih mengenal pantai ini dengan nama SouthGazebo Beach (Saung Perawan). Di Pantai utaranya ada SaungCemara (Pinus Gazebo).

Pantai Saung Perawan, Tanjung Barat

Pantai Saung Perawan, Pulau Tidung. Di pasirnya yang putih terlihat rumput2 laut masih tumbuh

 

4. Pantai dan Laut. Pantai di sana berpasir putih, landai dengan air super bening dan permukaan rata serta tenang. Seperti berada di laguna surga yang tenang dan damai. Anak usia 2 tahun pun aman bermain di pantainya karena bebas dari gelombang dan ombak. Kita bisa berjalan sampai 60 meter ke arah laut karena ketinggian air laut hanya sampai batas paha saja. Sampah plastik kadang ditemukan di pantai-pantai ini. Hati-hati juga dengan kehadiran bulu babi, hewan yang bisa menusukkan racun ke kaki kita saat jalan di air laut. Populasi bulubabi terlihat di perairan Jembatan Cinta.

Populasi bulu babi dilihat dari atas jembatan cinta Pulau Tidung

Tidung Love Bridge 11052013(094) small

5. Lampu LED. Ini terletak di Pantai Tanjongan Timur. Berupa Lampu LED yang digantungkan tinggi di antara pohon-pohon kelapa membentuk lingkaran-lingkaran seperti angka delapan yang mempesona. Kalau sudah maghrib akan terlihat keindahannya.

6. Homestay. Rumah-rumah penduduk di Pulau Tidung Besar disewakan bagi para wisatawan. Ada yang ber-AC ada yang tidak. Di sekitar homestay banyak warung makan dan kelontong serta barang-barang kebutuhan wisata serta souvenir dan makanan khas setempat seperti ikan asin dan kerupuk ikan. Kaos-kaos kenangan dengan tulisan Pulau Tidung mulai ukuran anak-anak sampai dewasa juga tersedia. Kacamata Rayban dan aksi juga tersedia bisa ditawar menjadi Rp20ribu saja.

Gaye 3 di atas Gazebo Jembatan Cinta, Pulau Tidung

7. Makam Raja Pandita. Leluhur dan wali orang Tidung letaknya di belakang taman pemakaman umum. Leluhur tersebut yang menyebarkan dan mengajarkan ajaran Islam kepada penduduk Pulau Tidung. Makam ini tidak dibuka setiap hari, hanya hari tertentu dibuka.

8. Taman Pemakaman. Taman pemakaman umum terletak di belakang puskesmas Pulau Tidung. Nama-nama penduduk yang telah wafat mungkin menarik untuk dibaca di batu nisan tersebut. Sekaligus menjadi jalan setapak menuju Makam Pandita Raja.

9. Lapangan sepak bola. Terletak di Pulau Tidung Besar sekitar 200 meter ke utara dari Pelabuhan Betok. Kalau mau melihat aktivitas olahraga penduduk Pulau Tidung coba saja datang ke lapangan tersebut pada pagi hari atau sore hari.

Pulau Tidung Banana Boat

10. Pelabuhan Betok. Terletak di sebelah timur selatan Tidung besar, Pelabuhan ini merupakan pelabuhan inti tempat kapal- kapal bersandar dan juga sebagai pelabuan tempat hilir mudik para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung. Pelabuhan Betok juga bisa dijadikan sebagai lokasi untuk memancing tanpa pergi jauh menggunakan kapal traditional. Di pelabuhan ini terdapat bangku-bangku panjang yang biasa digunakan wisatawan untuk menghabiskan malam dengan bermain gitar selain memancing di malam hari.

Pose di atas jembatan kayu di Pulau Tidung Kecil

11. Pulau Tidung Kecil. Pulau ini tidak berpenduduk, meskipun terdapat kantor Dinas Pertanian didalamnya. Pulau ini masih terlihat alami dan hijau dikelilingi pepohonan. Vegetasi di sini didominasi pohon cemara laut, aru laut, kelapa, bakau dan siapi-api. Di sebelah timur pulau ini terdapat sebuah makam yang dipercaya sebagai makam Panglima Hitam. Pulau ini menjadi ramai wisatawan sejak jembatan penghubung dibangun. Pulau ini juga bisa digunakan untuk camping bagi para petualang. Di lepas pantai sekitar pulau tidung kecil kita juga bisa snorkeling, menikmati keindahan biota bawah laut.

menuju Pulau Payung

Menuju Pulau Payung Kecil untuk mencari spot snorkeling.

 12. Pulau Payung Besar dan Pulau Payung Kecil. Pulau Payung dapat ditempuh dengan perahu kayu selama 30 menit. Pulau ini terletak 5 km tenggara Pulau Tidung. Pulau Payung besar berpenghuni sedangkan Payung Kecil tidak berpenghuni dan merupakan bekas pulau yang terkena abrasi. Pulau ini hanya seukuran 145 x 40 meter saja. Padahal dahulunya sampai dengan tahun 2008 panjang pulau Payung Kecil ini mencapai 400meter. Ada bekas-bekas lantai bangunan rumah dan bekas keramba. Selain itu hanya ada pasir putih dan tanaman merambat saja di pulau ini. Di pulau Payung Kecil kita bisa snorkeling dan berenang. Pantainya tidak landai namun masih cukup dangkal untuk berenang-renang. Di pasir putihnya kita bisa menemukan pecahan terumbu karang, kerang, biji congklak dan umang.

13. Fasilitas Umum / Dinas. Di Pulau Tidung ada bangunan sekolah mulai dari sekolah dasar, SMP, Madrasah Tsanawiyah 26 Jakarta dan SMK 61 Jakarta. Ada kantor Kelurahan lengkap dengan Perahu Satpol PPnya, Kantor Kecamatan, Puskesmas Kelurahan, Gedung Serbaguna untuk kegiatan Pemilukada maupun resepsi pernikahan, dan selain itu ada kantor polisi dengan bangunan berwarna hijau terang. Itu semua ada di Pulau Tidung Besar. Sementara yang terletak di Pulau Tidung Kecil hanyalah kantor Dinas Pertanian yang bercat coklat muda.

14. Sinyal Telepon Seluler HP Handphone. Di Pulau Tidung ada 2 menara pemancar sinyal telepon seluler sepertinya milik Telkomsel dan Indosat. Namun untuk penerimaan sinyal dari Excelcomindo juga excellent. Simpati dan Mentari bisa menjangkau layanan 3G di Pulau ini. Sayangnya untuk sinyal Esia dan Smartfren di Pulau Tidung tidak tersedia alias mati sinyal.

Tentang Pegawai BYM

Situs ini adalah situs di luar pekerjaan dinas pegawai BYM, Jakarta Pusat. Hanya sekedar berbagi dan having fun kepada dunia
Pos ini dipublikasikan di Jalan-jalan, Pulau Tidung dan tag , , . Tandai permalink.

5 Balasan ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, DKI Jakarta

  1. winnymarch berkata:

    reviewnya lengkap tp itenararinya belum ada ya

  2. tita sekarwati berkata:

    Subhanalloh Kereen, sangat membantu saya utk tulis cerita wisata tugas kuliah, Trims.

Tinggalkan Balasan ke winnymarch Batalkan balasan